Ungkapan Cinta untuk Mo
Sudah lama sebenarnya aku ingin
mengungkap perasaan ini kepadamu Mo.
Mungkin sekarang waktu yang tepat...mungkin
pula bukan. Aku tak peduli lagi. Yang kutahu aku harus mengatakannya sekarang juga.
Biarlah jika mereka menganggapku
seorang loser karena hanya berani
mengatakan ini via blogku yang sunyi. Tidak kuat lagi rasanya menahan luapan hati
ini.
Oh, Mo...
Tubuh mungilmu, wajah bundarmu,
kulitmu yang kemerahan. Kau begitu sempurna.
Kau mampu menjaga dirimu dengan baik di balik warna biru keabuan nan indah yang
membalut dirimu.
Namun, Mo. Cintaku kepadamu lebih
dari sekedar fisik semata.
Memang diriku tidak selalu membutuhkanmu.
Tapi akan datang saat-saat aku amat membutuhkan sentuhanmu, dekapanmu,
kehangatanmu.
Mo, datanglah. Datanglah Mo di
saat yang tepat, sebelum semua terlambat.
Ketika kau merasuk di saat yang
tepat, kau menawarkan pertolongan yang tak tergantikan.
Di kala awan gelap menggumpal kepala
kau memberiku terang.
Di saat dada ini ditekan beban kau
mampu membikin tenang.
Di waktu hati ini muram kau
meniupkan tenteram.
Perjalanan kita ke depan masih panjang,
Mo. Kuharap engkau selalu ada di sisiku, menemani tiap gilasan roda, tiap
hentakan udara, dan tiap alunan gelombang.
Ku tak peduli jika kau
dimonopoli oleh Phapros. Masa bodoh dengan merek lain. Aku tak mau coba-coba lagi,
Mo. Buat aku kok coba-coba!
Pokoknya I love you, Mo.
Teruntuk AntiMo. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar