Kerokan, sebuah telaah
Adalah sejenis tato temporer tradisional warisan leluhur
Bangsa Jawa. Metode tato ini boleh dibilang tidak manusiawi karena diterapkan pada orang yang sedang
menderita sakit demam tropis (alias masuk angin, aka. The wind that enters your body, udah kayak judul film aja nih).
Pertama-tama korban diminta menanggalkan pakaiannya lalu seorang ‘algojo’ akan mengoleskan balsem atau minyak angin merek tertentu dengan aroma mengerikan pada punggung korban lalu ia akan
menggoreskan pola tato menggunakan keping perunggu pada alur balsem tersebut
secara membabibuta hingga kulit korban mengelupas dan korban (terutama yang jarang menjalani kerokan) akan menggeliat berteriak-teriak
mohon ampun. Tato ini ketika pertama kali digoreskan ke kulit korban berwarna
merah darah yang kemudian menjadi kehitaman atau
keunguan. Kelihatan persis seperti bekas luka cambukan
jika anda pernah kena sabet atau semacamnya.
Rata-rata pola tato ini bertahan di kulit selama 2 hingga 3
hari tergantung tingkat keparahan yang ditimbulkan atas ulah sang 'algojo.' Anehnya
banyak dari mereka yang pernah merasakan kerokan biasanya akan ketagihan,
persis seperti orang yang ditato sungguhan. Lagipula tato kerokan ini murah
malah bisa jadi gratis, sehingga tak masalah kalau anda ingin lagi dan lagi. Apalagi
jika yang melakukan prosesi kerokan adalah ibu anda sendiri atau istri/suami
anda (jika anda sudah menikah) atau pacar anda (itu jika anda punya pacar).
Pola Kerokan yang
Dikenal
Meski telah ada sejak zaman
dahulu kala sekali namun ajaibnya pola tato pada sistem kerokan jarang sekali
berubah, bahkan hingga kini di era posmodern. Biasanya
pola kerokan adalah mengikuti alur tulang rusuk sepanjang punggung korban dari tengkuk
sampai bokong. Memang ada yang mencoba
pola tidak lazim yang aneh-aneh, mungkin disangkanya keren dengan mencoba menulis nama dan
entah apa, namun mau sekeren-kerennya yang namanya tato kerokan ya sama saja. Gak layak dibanggain.
Alat yang Diperlukan
Kerokan adalah sistem penatoan yang hanya dapat dikerjakan
oleh orang-orang yang telah mahir, karena alat-alat yang digunakan untuk
membuat pola kerokan berbeda dengan tato konvensional. Berikut ini alat yang
dibutuhkan:
- Perunggu berbentuk kepingan. Dapat
digantikan oleh uang logam, atau medali perunggu (medali emas dan perak tidak
boleh digunakan karena eman-eman),
atau sendok makan dari perunggu atau bisa pakai kunci motor/mobil, hingga kunci
inggris.
-
Balsem atau minyak angin beraroma mengerikan lagi
memuakan yang akan menyisakan rasa pedas lagi pedih pada kulit. Zaman
dahulu kala sekali yang dipakai adalah Rheumason, namun sekarang sudah biasa
memakai Balpirik atau Geliga (Tidak ada maksud beriklan di sini).
Fakta Menarik
Seorang perempuan seseksi apapun akan turun derajatnya jika
ia ketahuan memiliki pola tato ini. Sehingga mereka akan berusaha menutupinya sekeras mungkin. Jika anda tiba-tiba melihat seorang cewek super seksi yang
biasanya mengenakan pakaian “u bole liat” namun tiba-tiba ia memakai baju
kurung (mohon dibedakan dengan baju kurungan) atau jilbab ada kemungkinan ia
baru saja di keroki dan pola-pola tato tersebut menyeruak jelas pada kulit
mulusnya.
0 komentar:
Posting Komentar