Ini Yang diucapkan Pelayan Minimarket
Pada suatu hari aku terpaksa
harus membeli sesuatu di toserba
paling putih bersih, paling benderang, toserba paling dekat rumah/kantor/kampus/sekolah,
dan berdiri tiap 10 meter di mana-mana di pinggir jalan, toserba yang teradem tersejuk
dan pelayannya amat sangat ramah karena mereka selalu tersenyum riang, toserba
yang begitu kamu masuk ke dalamnya ada suara yang menyapa “selamat datang.” Yak,
toserba itu berlabel: Indomaret/Alfamart/Circle-K/Ceria/Mina/atau
Apapunnamanya-Mart.
Setelah berkeliling
mendinginkan tubuh dan mendapat sesuatu
yang aku butuhkan aku ‘menyeret’ kakiku menuju kasir. “Tiiit!” begitu bunyinya.
Harga yang tertera membuatku serasa agak berat untuk membuka dompet. Tapi toh
aku membayarnya juga. Karena memang butuh(?)..., tapi mungkin lebih karena
gengsi kalau batal beli.
Detik berikutnya inilah yang
dikatakan si Kasir.
Kasir/Pelayan: Maaf, yang 100 Rupiahnya boleh disumbangkan atas nama kami? Meskipun kami sadar uang 100
Rupiah ini sebetulnya adalah hak anda. Tapi bos besar kami yang sudah kaya itu
terlalu malas untuk menyediakan uang receh yang sudah nyaris punah dan tak ada
nilainya lagi. Yang mana itu melegitimasi kami untuk mencomotnya dari anda,
apalah artinya uang 100 Rupiah bagi anda? Toh anda belanja sesuatu yang cukup
mahal itu. Lagi pula dengan mengumpulkan 100 Rupiah dan lalu menyumbangkannya kami
sudah menunjukkan betapa kami sangat peduli kepada sesama. Ini toh merupakan
bagian dari CSR kami. Tahu CSR kan? Kami punya CSR! Dan itu amatlah sangat
mulia! Siapa yang tahu atau siapa yang peduli apakah uang sumbangan ini
benar-benar disampaikan pada yang kata kami akan disumbangkan? Hanya 100 Rupiah
gitu loh!(*)
Aku pun mengangguk tanpa
berkata apa. Keluar dari toserba itu tiba-tiba ada suara lagi, suara yang tidak
asing lagi, “selamat datang.” Kurasa itu artinya semua pembeli akan
terus-menerus masuk kembali ke dalam suatu saat nanti dan terus membeli dan
terus menyumbang sekian Rupiah.
* yang terketik miring adalah kata-kata yang tidak terucap.
(Jino Jiwan)
0 komentar:
Posting Komentar