Cara Kuno Promosi Kampus
Tersebutlah sebuah kampus yang sudah berstatus negeri di sebuah kota di Jawa Timur. Kampus ini telah beroleh akreditasi A dari BANPT, sudah BLU juga, tahun ini akan maju ke PTNBH. Tapi dikarenakan target mahasiswa barunya tidak tercapai, maka dititahkanlah oleh pimpinannya bahwa cara untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan berkeliling provinsi mendatangi sekolah demi sekolah, berpromosi door to door. Yep, just like old times, those classic times. From the era before internet.
Kalau itu belum cukup terdengar megah (megahi?). Kamu harus tahu, siapa yang ditugaskan untuk berkeliling itu. Nope, bukan mahasiswa, no, bukan influencer, melainkan para dosennya! Para pejabat struktural mulai dekan, hingga Kaprodi, termasuk Kalab juga dilibatkan.
![]() |
Postingan di Instagram yang dengan bangganya menyebut beberapa kabupaten yang dikunjungi |
Desember lalu rencana ini digulirkan secara mendadak (ya, tentu saja, apa sih yang tidak mendadak di kampus ini?). Sedianya kami akan diberangkatkan pada akhir Desember sebelum Tahun Baru 2024. Namun secara mendadak pula rencana dibatalkan. Alasannya ketidaksiapan sekolah yang akan dikunjungi.
Nyatanya berdasar cerita singkat dari dua rekan kerja yang baru saja ditugaskan melakukan promosi selama 3 hari ke Madiun, sekolah yang dituju juga belum siap, atau lebih tepatnya tim yang datang ke sana bagaikan 'menodong' untuk minta waktu supaya bisa promosi. Jadi SMA dan MA yang didatangi itu belum diminta kesediaannya untuk menerima rombongan promosi, Bung. Kenapa begitu? Konon tim penanggung jawab yang tidak bertanggung jawab itu tidak punya atau tidak menemukan nomor kontak dari sekolah yang dituju. Terdengar konyol? Tapi ya itu sungguhan terjadi. Di era di mana data pribadi malah sengaja diumbar, mereka tidak bisa mendapatkan nomor kontak dari sekolah yang disasar. Can you belive it?
![]() |
Komentar dari salah satu dosen pada postingan di atas |
Menurut rekan kerjaku ini ada sejumlah pihak sekolah yang didatangi keheranan. Di antaranya sebagai berikut:
"Kenapa yang datang harus dosennya? Kenapa bukan mahasiswanya."
"Kenapa kampus negeri melakukan promosi seperti ini, seperti kampus masih swasta saja."
"Kenapa yang didatangi malah SMK yang lulusannya diproyeksikan langsung bekerja?"
Dana yang pastinya tidak sedikit itu bisa digunakan untuk berpromosi dengan cara yang lebih efektif.
Daripada mengirim dosen ke Lamongan, Gresik, Jombang, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Ngawi, dst. (karena touring ini belum berakhir, masih ada kabupaten di sisi timur dan masih ada Madura), lebih baik uangnya digunakan bayar influencer untuk bikin konten kreatif yang mempromosikan kampus. Apalagi memang ada influencer dan youtuber sukses yang jadi mahasiswa di kampus ini. Yang bisa dilakukan selanjutnya adalah menghelat lomba tingkat nasional untuk siswa SMA atau yang sederajat, di mana finalnya diadakan di area kampus, hadiahnya adalah gratis UKT atau beasiswa.
Tapi apalah daya kami, kami cuma keset. Entah apa yang dilakukan orang-orang penting dan ngerasa sok penting di sekitaran para pimpinan itu, orang-orang yang rela jadi keleknya pimpinan. Apa-apa pasti diiyain. YES BOSS! Mental-mental yes boss masih saja diberi ruang di dalam kampus.
0 komentar:
Posting Komentar