Bidik 2014 Dengan Nama Sayang
Seberapa besar pengaruh panggilan sayang (alias nama singkat populer
alias panggilan akrab) seorang pemimpin untuk sukses membuat dirinya dipilih
rakyat?
Berikut segelintir contoh sukses:
Abdurrahman Wachid nama sayangnya Gus Dur, sukses dipilih DPR mengalahkan
Megawati.
Susilo Bambang Yudhoyono, SBY dan wakilnya Jusuf Kalla JK, sukses mengalahkan Megawati.
Fauzi Bowo Foke, sukses mengalahkan Adang
Darajatun.
Joko Widodo Jokowi dan wakilnya Basuki Cahaya
Purnama Ahok, sukses mengalahkan Foke.
Nama sayang tampaknya penting untuk meningkatkan kepopuleran
terutama yang namanya panjang dan nama sayang yang lebih baru juga cenderung
sukses mengalahkan nama singkat lawas yang sudah saatnya digusur.
Jadi buat yang mau maju mencalonkan diri, entah jadi apa.
Apalagi buat 2014, penting mulai sekarang memikirkan panggilan akrab untuk
didengung-dengungkan pada waktunya nanti. Berikut ini daftar orang yang sedang
populer jadi capres (untuk saat ini). Orang-orang ini agaknya perlu untuk
segera memikirkan nama singkat yang enak dilidah rakyat kalau mau sukses.
Berikut orang-orang yang katanya siap jadi calon presiden:
Prabowo Subianto ...? Masak jadi PS sih?
Megawati Soekarno Putri ...? Cukup disingkat jadi "Mega" barangkali?
Wiranto ...?
Mahfud MD ...?
Sri Sultan Hamengkubuwono X ...?
Anis Baswedan ...?
Dahlan Iskan ...?
H. Rhoma Irama ...?
Gita Wirjawan ...?
Gita Wirjawan ...?
dan calon-calon berikutnya yang pada belum berani ngomong terus terang.
Mungkin karena itu pula capresnya Golkar juga hendak mencoba
memanfaatkan tuah nama singkat (mungkin karena namanya terlalu panjang dan agak
membuat orang ingat akan lumpur Sidoarjo), Aburizal Bakrie ARB. Supaya orang bertanya siapa itu ARB? Pemimpin baru kah dia?
(JinoJiwan)
(JinoJiwan)
0 komentar:
Posting Komentar