Tren Kopi Botolan
Setelah tren white coffee mulai surut—meskipun masih
ada saja produsen yang mengeluarkan produk baru, bahkan beriklan di tv untuk
mencoba menginformasikan apa sih definisi sebenarnya dari white coffee—kali ini
hadir jenis produk kopi-kopian yang sepertinya sedang serta akan menjadi tren:
minuman kopi siap minum dalam kemasan botol. Dan sebagaimana umumnya, yang
namanya tren pasti akan meluas dan melibatkan banyak pemain, termasuk
pemain-pemain besar dunia perkopian.
Minuman kopi botolan muncul setelah terlebih dahulu
kopi siap minum hadir dalam kemasan kotak (model semacam Tetra Pak) yang akrab
digunakan oleh produk susu UHT, serta kemasan kaleng yang lazim dipakai minuman
ringan karbonasi. Bedanya, adalah varian rasanya untuk sementara tidak merambah
ke kopi ‘berat’ (alias seduhan kopi murni/espresso).
Kebanyakan kopi botolan bermain di kopi latte
(alias kopi-susu). Jadi barangkali ada hubungan dengan tren white coffee (alias susu-kopi) yang
pernah marak sebelumnya.
Sekarang kita jadi tahu kepada siapa produk-produk
ini ditujukan. Yap! Bukan pada penggila kopi sejati yang sudah kecanduan kafein
atau mereka yang beranggapan kopi-susu bukan buat para ‘pemberani’. Silakan
amati kemasannya yang cenderung menjual sesuatu yang ‘ringan’ bin creamy. Hal ini tampak dari pemilihan
warna yang didominasi coklat muda-coklat tua dan atau putih, padahal mereka ini
jelas bukan susu coklat.
Setidaknya ada lima merek yang kelihatannya bersaing
di sini. Berdasarkan penelusuranku dari toko satu, ke minimarket lain. Berhasil
dikumpulkan merek Kopiko 78°C, Good Day (dengan Funtastic Mocacinno & Tiramisu
Bliss), De’Koffie (original, mocha, latte), Caféla Latte, dan belakangan yang sudah hadir
iklan tv-nya, Nescafe Smoovlatte.
Sebagai catatan saja Kopiko 78°C diproduksi oleh PT Tirta FresIndo Jaya (Mayora), Good Day diproduksi oleh PT Hokkan, De’Koffie diproduksi oleh PT Triteguh Manungal
Sejati untuk PT Suntory, Caféla Latte diproduksi
di Thailand dan diimpor oleh Indofood Asahi, Nescafe Smoovlatte juga diproduksi di Thailand dan diimpor oleh
Nescafe untuk Indonesia.
Dari pengamatanku merek Kopiko 78°C adalah yang pertama hadir di toko. Aku tidak yakin apa
mereka yang pertama kali mengeluarkan produk kopi dalam botol, tapi yang jelas
setelah produk Kopiko, tren minuman
kopi siap minum selain kemasan kotak pun menyeruak.
Produk lain yang bermain di kopi botolan adalah Caféla Latte dari Indofood Asahi. Rasa manisnya lebih terasa dibanding Nescafe Smoovlatte. Jika diminta memilih mana yang lebih enak. Agak sulit menentukan, karenanya aku cenderung memberi posisi yang setara antara Nescafe Smoovlatte, Caféla Latte, dan De’Koffie Latte.
Sementara De’Koffie
yang iklannya dibintangi Rio Dewanto, varian Latte-nya mengungguli De’Koffie
Mocha, apalagi yang Original.
Secara keseluruhan De’Koffie terasa
agak masam. Apa memang begini rasa kopi asli Indonesia? Bukan berarti tidak
enak sih, tapi kesan itulah yang tertinggal di lidah. Entah apa itu yang
dimaksud dengan “Kaya Rasa Kopi” (“Rich Coffee Taste”), yang menurut keterangan
di kemasannya bahwa produk ini “diproses dengan pemulihan aroma kopi”. Tapi yang
menarik adalah hadirnya ampas lembut kopi dalam De’Koffie sehingga membuatnya bagai kopi asli (non-instan) seduhan
sendiri.
Produk Good
Day, sebaliknya. Terasa sangat ‘Indonesia’. Indonesia gimana maksudnya? Maksudku
kopi Good Day, baik Tiramisu Bliss maupun
Funtastic Mocacinno tidak sanggup membekas
di lidah selain rasa manis belaka, rasa kopinya sangat ringan dan terbantu oleh
aromanya. Bagiku Tiramisu Bliss Coffee
sedikit lebih nikmat dibanding Funtastic
Mocacinno Coffee.
Melihat banyaknya pemain kopi yang bertarung di kopi
botolan, tinggal menanti siapa yang akan bergabung selanjutnya, Kapal Api atau Wings Food mungkin?
(Jino Jiwan)
0 komentar:
Posting Komentar